8 September 2012

Kompromi

Kompromi merupakan hal yang biasa kita temui di dalam kehidupan kita sehari-hari. Mengambil jalan pintas (instant;praktis) untuk menyelesaikan masalah, menghidupi kebiasaan-kebiasaan buruk kita, berkubang dalam dosa, merupakan hal-hal yang tidak asing terjadi di sekitar kita, bahkan mungkin kita sendiri melakukannya.


Tetapi apakah itu yang Allah kehendaki bagi kita di dalam menjalani hidup? Dalam Roma 12:2 disebutkan, "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah, apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." Seharusnya seperti ayat inilah kita tampil sebagai anak-anak Allah, yaitu tidak hidup serupa dengan dunia, tetapi hidup dengan standar Allah dan tidak berkompromi/menurunkan standarNya.

Mungkin kita berpikir, sesekali berkompromi itu tidak dilarang, tetapi sering sekali terjadi, cukup dengan satu/dua kali kompromi, standar kitapun menurun dan akibatnya kita terbiasa untuk hidup dengan kompromi. Menjadi tidak berkompromi memang bukan pilihan yang populer, tetapi ketika kita mau hidup dengan standar Allah, dengan tak berkompromi, Allah kita akan disenangkan, meski mungkin kita harus mengalami konsekuensi melewati kesulitan akibat tidak mau berkompromi. Allah kita adalah Allah yang suka melihat proses, Dia tahu kita masih hidup di dalam daging, masih sering tergoda untuk berkompromi, tetapi Ia juga mau kita berproses lebih baik, menjadi semakin serupa denganNya, dan itulah yang perlu kita usahakan.

Percayalah, ketika kita memilih untuk tidak berkompromi, Tuhan akan mempercayakan tanggung jawab yang lebih lagi, yang tentunya akan disertai dengan berkat yang lebih pula. Dan ketahuilah, ketika kita mengalami kesulitan akibat tak berkompromi, itulah yang akan memproses kita untuk menjadi lebih dewasa.

Tuhan Yesus memberkati!
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...