16 Februari 2013

New Goals: Kita Diciptakan Untuk Sebuah Misi

Amsal 11 : 30, "Hasil orang benar adalah pohon kehidupan, dan siapa bijak, mengambil hati orang."

Di dalam Alkitab versi NIV (New International Version), kata "hati" dalam ayat di atas sebenarnya adalah "jiwa". Jadi setiap anak-anak Tuhan yang telah dewasa, harus membuahkan jiwa-jiwa/menjadi penjala manusia. Seperti halnya amanat agung yang Tuhan Yesus sampaikan sebelum Ia naik ke Surga, yaitu menjadikan semua bangsa menjadi muridNya, yaitu melalui bawa jiwa orang - orang untuk mengenal Kristus, menjadikanNya sebagai Juru Selamat pribadi dan mengajarkan mereka seluruh ajaran-ajaran Tuhan.

Setiap dari kita, diciptakan untuk meneruskan misi ini dan ini merupakan hak istimewa bagi kita, karena kita adalah orang - orang yang secara khusus dipilih olehNya dan diperlengkapi dengan berbagai urapan untuk menjalankan misiNya. Dengan misi, kita akan tahu arti hidup kita, yaitu menjadi terang dengan membawa sesama kita untuk mengenal dan mengikut Kristus. Oleh karena itu, kita harus tekun mensharingkan kabar tentang Kristus, membangun orang dengan ajaran Kristus, bersaksi tentang pekerjaan dan pribadi Kristus, kita juga harus belajar untuk membuang keegoisan kita, belajar memiliki pemikiran ke depan, serta punya visi kekekalan, yaitu bahwa hidup kita saat ini di dunia adalah sementara, untuk menjalani misiNya agar kita siap untuk hidup di dalam kekekalan.


Apakah saat ini anda sudah membawa jiwa untuk mengenal Kristus dan mengajarkan mereka ajaran-ajaran Tuhan kita? Jika belum, lihatlah orang-orang di sekitar anda yang belum mengenalNya. Doakan mereka agar Tuhan memperkenalkan pribadiNya kapada mereka, lakukan tindakan kepedulian terhadap mereka, dan bersaksilah tentang karya Tuhan dalam hidup anda kepada mereka. Maka anda akan merasakan hidup yang penuh, sukacita yang penuh, gairah yang penuh, karena anda sudah belajar hidup untuk menjalankan misiNya.

Tuhan Yesus memberkati!


New Goals: Mengenali Tujuan Hidup Melalui Yesus
New Goals: Kita Diciptakan untuk Menyenangkan Allah
New Goals: Kita Diciptakan untuk Menjadi Keluarga Allah
New Goals: Kita Diciptakan untuk Menjadi Seperti Dia
New Goals: Kita Diciptakan untuk Melayani Tuhan
New Goals: Kita Diciptakan untuk Sebuah Misi

In Christ Alone

Gelak tawa terdengar di seluruh penjuru ruangan. Tangis haru ikut mewarnai hari ini. Kebahagiaan, kebanggaan, kelegaan dirasakan oleh semua orang. Keluarga dan teman-teman datang untuk merayakan kegembiraan tersebut. Semua, kecuali aku. 

Di hari wisuda, hari yang ditunggu-tunggu, malah menjadi kenangan menyakitkan yang tak terlupakan bagiku. Kegagalan, kekecewaan, perasaan kesendirian menyelimuti hatiku. Di balik semua tawa yang terdengar, aku menangis keras. Aku memilih berada di dalam mobilku, sendiri, melampiaskan segala kekecewaanku dalam tangisan. Dalam hati aku bertanya, “Tuhan, mengapa aku harus mengalami hal ini?”


Terlintas di kepalaku bagaimana dulu teman-temanku merasa iri dengan kepandaianku (Aku termasuk salah satu anak yang pandai di kampus). Dengan begitu ambisiusnya aku sering mengumandangkan keinginanku untuk lulus dalam waktu 3,5 tahun. Namun, nasib berkata lain, aku harus mengambil satu semester lagi. Aku menghibur diriku esndiri “Ah, tidak apa-apa, semester depan aku pasti menyelesaikannya. Aku mampu.” Tanpa kusadari, kesombongan membisikkan kejatuhan padaku.

Semester berikutnya kujalani, tetapi perkembangan tugas akhirku sangat sedikit. Semua orang mengatakan “Judul tugas akhirmu sudah seberat thesis, melebih beban skripsi.” Aku merasa bangga karena aku mendapat kesempatan untuk melakukan lebih dari orang lain. Namun di sisi lain aku merasa takut kalau-kalau aku tidak mampu melakukannya. Sekali lagi kesombongan berbisik, “Kamu pasti bisa! Kamu lebih pintar.”

Kata penguatan “kamu pasti bisa” mengaburkan pandanganku. Fokusku hanyalah pada diriku dan kemampuanku. Aku lupa Tuhanlah yang mengangkat aku selama aku kuliah. Padahal, aku sering memberi kesaksian bahwa di SMA aku bukanlah anak yang berprestasi, hanya anak rata-rata. Aku tidak pernah membawa tugas akhir ini ke dalam doa, hanya mengandalkan kekuatan sendiri. 

Waktu berjalan dan aku meremehkan bobot tugas akhir itu. Bahkan aku sempat membantu teman-teman dalam pengerjaan mereka, lebih banyak daripada aku mengerjakan tugas akhirku sendiri. Kesombonganku membawa pada kejatuhan. Aku harus mengambil semester yang baru lagi hanya karena tempat penelitianku tidak dapat menyediakan waktu untuk aku melaksanakan penelitian. Itu berarti aku harus melewatkan hari wisudaku dan menjalani semester yang baru lagi. 

Di hari kelulusan, aku hanya bisa melihat kelulusan teman-temanku dengan tersenyum kecut. Perasaan gagal terus ada di dalam diriku. Pelukan demi pelukan yang kudapat dari teman-temanku membuat air mata tidak dapat lagi terbendung. Aku merasa sendiri karena teman-teman dekatku sudah lulus, aku bukan orang yang mudah mendapatkan teman. Timbul pertanyaan sekali lagi, “Tuhan, akankah aku sanggup menghadapi semuanya?”

Sekitar 2 bulan lamanya aku menghibur diriku dengan berlibur. Di hari-hari itu juga aku menguatkan diriku, aku menaruh kembali harapanku kepada Tuhan. Aku mulai membawa kembali beban hatiku kepada-Nya. Fokusku berubah dari “aku mampu”, menjadi “Tuhan yang memampukanku”.

Menyelesaikan tugas akhir tersebut tetap bukan perkara yang mudah. Namun, Tuhan, ya, hanya Tuhan yang selalu menganugerahkan kelegaan, kekuatan dan pengharapan baru. Aku memutuskan untuk “rest in Him” sepanjang semester terakhir itu. 


Selangkah demi selangkah aku lalui dan aku berhasil menyelesaikannya. Saat aku keluar dari ruang sidang dan mendengar kata “A”, semua deritaku seakan terbayar. Aku tidak bisa berhenti tersenyum hari itu! Tidak bisa berhenti mengucapkan “Terima kasih Tuhan untuk anugerah-Mu!”

Satu lagu yang muncul di benakku, lagu yang selalu menguatkanku selama pengerjaan tugas akhirku...
In Christ alone, I place my trust
I found my glory in the power of the cross
In every victory, let it be said of me
My source of hope, my source of strength
Is Christ alone 
Hanya dalam Tuhan aku menaruh harapanku. Hanya dalam-Nya aku menemukan kemenangan. Setiap saat kakiku berlutut dalam hadirat-Nya, aku datang hanya untuk berserah. Dan saat itu aku tau, Dia yang menyediakan kemuliaan yang lebih besar dari yang aku dapat bayangkan. Dalam kelemahanku, kemuliaan-Nya semakin dinyatakan! Kasih karunianya cukup bagiku! 

2 Korintus 12:9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.

Tuhan Yesus memberkati!

- VC -

New Goals: Kita Diciptakan Untuk Melayani Tuhan

Efesus 2 : 10, "Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."

Setiap orang yang telah dilahirkan kembali di dalam Kristus, memiliki kewajiban untuk melayani Tuhan, sesuai dengan tujuan penciptaan Allah bagi kita, yaitu melakukan pekerjaan baik. Oleh karena itu, kita yang telah lahir baru di dalamNya, diperlengkapi dengan Roh Allah, agar kita memiliki karunia-karunia Roh untuk melayani pekerjaan Tuhan. Sebab tanpa Roh, pelayanan kita tidak akan bertahan lama, tidak terarah, dan bahkan tidak memuliakan namaNya.


Sebagai seorang pelayan, kita harus belajar untuk mendengar suaraNya, mengenal kehendakNya, memakai karunia yang dititipkanNya melalui RohNya, bersaksi tentang pribadi dan karyaNya, melakukan peranan kita dengan komitmen, kesungguhan dan kerendahan hati, berani membayar harga, mengutamakan orang lain, menyadari bahwa kita merupakan pengelola/bukan pemilik, berani masuk ke zona resiko untuk meninggalkan zona nyaman kita, serta belajar mengenal kelemahan kita, karena disitulah kuasa Tuhan bekerja luar biasa, sehingga kita akan menjadi pelayan yang luar biasa pula.

Ingatlah, pelayanan bukanlah beban, tetapi anugerah Tuhan bagi kita. Jika kita bisa berbangga ketika ditunjuk sebagai partner bisnis perusahaan besar, apalagi yang menunjuk kita sebagai partner pelayanan adalah Tuhan sendiri, yang merupakan pemilik alam semesta ini. Itu adalah kehormatan luar biasa bagi kita. Jadi tunggu apalagi, ambillah komitmen untuk mulai melayani di gereja, di dalam komunitas, di tempat kerja, atau di dalam keluarga saat ini juga. Semakin kita cepat berusaha memenuhi tujuan Tuhan menciptakan kita, semakin cepat pula Ia membawa kita kepada destinasi besar terbaik yang telah Ia siapkan bagi kita.

Tuhan Yesus memberkati!


New Goals: Mengenali Tujuan Hidup Melalui Yesus
New Goals: Kita Diciptakan untuk Menyenangkan Allah
New Goals: Kita Diciptakan untuk Menjadi Keluarga Allah
New Goals: Kita Diciptakan untuk Menjadi Seperti Dia
New Goals: Kita Diciptakan untuk Melayani Tuhan
New Goals: Kita Diciptakan untuk Sebuah Misi

New Goals: Kita Diciptakan Untuk Menjadi Seperti Dia

Kejadian 1:26, " Berfirmanlah Allah: Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."

Pada mulanya, manusia diciptakan Allah serupa dan segambar denganNya. Namun dosa menyebabkan manusia kehilangan kemuliaan Allah, kehilangan otoritas yang sebelumnya telah dikaruniakan. Oleh karena itu, melalui kelahiran baru, Allah memulihkan kita secara roh dengan Roh Kudus yang baru.


Roh itu akan menuntun kita untuk melewati proses, melewati pendewasaan, mengubahkan kita melalui masalah dan pencobaan yang terjadi, serta menyadarkan rencana, kehendak, dan waktu Tuhan bagi kita.

Apabila saat ini kita mengalami perubahan yang tidak enak, mengalami masalah yang buruk, janganlah lekas berputus asa, terlebih lagi menyerah terhadap masalah. Biarkan Roh Kudus membantu kita untuk fokus kepada hal-hal yang menjadi prioritas dan membuang hal-hal yang tidak penting, sehingga masalah tersebut benar-benar bisa kita gunakan sebagai sarana agar karakter kita menjadi semakin serupa dengan Allah. Masalah bukanlah musuh, tetapi alat untuk menaikkan level kita.

Tuhan Yesus memberkati!


New Goals: Mengenali Tujuan Hidup Melalui Yesus
New Goals: Kita Diciptakan untuk Menyenangkan Allah
New Goals: Kita Diciptakan untuk Menjadi Keluarga Allah
New Goals: Kita Diciptakan untuk Menjadi Seperti Dia
New Goals: Kita Diciptakan untuk Melayani Tuhan
New Goals: Kita Diciptakan untuk Sebuah Misi

New Goals: Kita Diciptakan Untuk Menjadi Keluarga Allah

1 Yohanes 3:1, "Lihatlah, betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia."

Ketika kita telah mengalami kelahiran baru, kita mendapatkan hak istimewa untuk diangkat sebagai anak-anak Allah atau menjadi bagian dari keluarga Allah. Dimana dalam keluarga yang baru ini, kita tidak sendiri, melainkan bertumbuh bersama-sama dengan anak-anak Allah yang lain; teman-teman atau keluarga rohani kita.


Bertumbuh bersama yang dimaksud adalah, pemrosesan pikiran, karakter, hati, kebiasaan hidup kita secara terus-menerus sehingga serupa dengan identitas keluarga Allah. Seperti halnya ketika kita memasuki komunitas yang baru, di dalam keluarga yang baru ini, kita harus memiliki hati untuk belajar. Antara lain belajar mengenai kasih, mengenal peranan kita di dalam komunitas, belajar memberi dan menerima, belajar mengampuni, belajar untuk jujur, belajar rendah hati, belajar menghargai perbedaan kita dengan orang lain, belajar berhubungan dengan orang lain, serta saling mensupport karena kita adalah satu keluarga Allah.

Sehingga dengan demikian, kita benar-benar menjadi anggota keluarga Allah yang sejati, yang mengalami terobosan, mengalami kesatuan, mengalami berkat yang luar biasa, serta mengalami kasih sejati di dalam keluarga Allah yang sejati pula. Maukah saat ini anda berkomitmen untuk mau terus belajar di dalam komunitas keluarga Allah?

Tuhan Yesus memberkati!


New Goals: Mengenali Tujuan Hidup Melalui Yesus
New Goals: Kita Diciptakan untuk Menyenangkan Allah
New Goals: Kita Diciptakan untuk Menjadi Keluarga Allah
New Goals: Kita Diciptakan untuk Menjadi Seperti Dia
New Goals: Kita Diciptakan untuk Melayani Tuhan
New Goals: Kita Diciptakan untuk Sebuah Misi

New Goals: Kita Diciptakan Untuk Menyenangkan Allah

Revelation 4:11, "You created everything, and it is for Your pleasure that they exist and were created." (NLT; New Living Translation)

Salah satu tujuan Allah menciptakan kita, yang pertama ialah untuk menyenangkanNya. Dimana saat ini banyak anak-anak Allah yang hidupnya sudah tidak berpusat lagi kepada kesenangan Allah, tetapi kepada kesenangan pribadinya sendiri. Padahal sukacita sejati akan kita dapatkan, jika kehidupan kita menyenangkan Allah.
Apapun yang kita perbuat untuk menyenangkanNya dapat disebut dengan istilah "worship". Worship bukan istilah untuk lagu penyembahan saja, atau lagu-lagu "slow" untuk memuji pribadi Allah dan karyaNya, tetapi merupakan setiap aktivitas kita yang menyenangkan Allah.

Hal tersebut bisa dilakukan melalui tindakan kasih kita kepadaNya atau orang lain, ucapan syukur, pujian terhadap pribadiNya/karyaNya, percaya kepadaNya, taat, memanfaatkan setiap potensi kita untuk visi misiNya, atau bahkan melalui kekudusan yang kita jaga, dan banyak hal lain.

Jadi bagaimana dengan anda? Sudahkah anda menyenangkan Allah hari ini? Jika belum, mulailah dari hal-hal yang kecil dahulu, bisa melalui ketaatan kita, atau pujian dan rasa syukur kita, sehingga sukacita sejati akan hadir dalam hati kita, bahkan kasih karunia Allah yang berlimpah akan memenuhi hidup kita.

Tuhan Yesus memberkati!


New Goals: Mengenali Tujuan Hidup Melalui Yesus
New Goals: Kita Diciptakan untuk Menyenangkan Allah
New Goals: Kita Diciptakan untuk Menjadi Keluarga Allah
New Goals: Kita Diciptakan untuk Menjadi Seperti Dia
New Goals: Kita Diciptakan untuk Melayani Tuhan
New Goals: Kita Diciptakan untuk Sebuah Misi

New Goals: Mengenali Tujuan Hidup Melalui Yesus

Setelah kita mengalami proses kelahiran baru di dalam Roh, kita perlu memahami, kenapa Allah yang sedemikian besar dan berkuasa atas semesta, memberi hidup kepada kita yang ibaratnya seperti debu di semesta ini, bahkan Ia rela merendahkan diriNya menjadi seperti kita, hingga disalibkan untuk memberikan kehidupan yang baru dalam Roh kepada kita.


Allah memberikan hidup yang begitu berharga kepada manusia, karena Ia telah menetapkan tujuan-tujuan hidup manusia sebelum mereka diciptakan. Banyak orang yang tujuan hidup utamanya adalah mencapai prestasi setinggi-tingginya, mencari kedamaian, kebahagiaan, karir, keluarga yang penuh kasih sayang, atau bahkan mengejar ambisinya. Hal itu tidaklah salah, tetapi pada suatu titik tertentu, jika kita mengejar terus menerus hal itu, kita akan kehilangan arah, akan merasa hampa, tidak berharga, sebab hal-hal di atas merupakan sukses hidup di mata manusia, sedangkan menurut Tuhan, kesuksesan hidup terjadi ketika manusia memenuhi tujuan hidupnya seperti yang telah ditetapkan Tuhan.

Banyak orang mencari tujuan hidupnya melalui dirinya sendiri, melalui perenungan pikirannya, padahal yang terbaik, jika Tuhan yang menciptakan kita, maka seharusnyalah kita mencari tujuan hidup kita di dalam Tuhan. Dalam Kolose 1:15-16 disebutkan bahwa Ia (Yesus) adalah gambar Allah yang tidak kelihatan...karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu. Ini berarti bahwa melalui Yesus, kita dapat mengetahui tujuan hidup kita.

Kolose 1:15-16 - Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.

Oleh karena itu, bangunlah hubungan yang intim dengan Yesus melalui kehidupan rohani kita, sebab dengan demikian, kita akan mengerti arti hidup kita, menyederhanakan hidup kita dengan fokus pada apa yang penting, kita akan memiliki motivasi hidup/gairah (tidak hampa), bahkan menyiapkan kehidupan kekal kita nantinya.

Tuhan Yesus memberkati!


New Goals: Mengenali Tujuan Hidup Melalui Yesus
New Goals: Kita Diciptakan untuk Menyenangkan Allah
New Goals: Kita Diciptakan untuk Menjadi Keluarga Allah
New Goals: Kita Diciptakan untuk Menjadi Seperti Dia
New Goals: Kita Diciptakan untuk Melayani Tuhan
New Goals: Kita Diciptakan untuk Sebuah Misi

Pembaharuan Roh Part 3 (Summary)

Pada MULANYA, MANUSIA DICIPTAKAN MENURUT GAMBAR dan RUPA ALLAH serta DIBERIKAN KUASA atas seluruh bumi dan isinya (Kejadian 1:26)

Namun MANUSIA JATUH KE DALAM DOSA, karena memakan buah pohon yang dilarang oleh Allah, sehingga harus menerima konsekuensi/kutuk turun temurun (Kejadian 3:1-19). Sejak jatuh ke dalam dosa, manusia TERPISAH DARI ALLAH (Yesaya 59:2) dan KEHILANGAN KEMULIAAN ALLAH (Roma 3:23).

Dosa membawa KEMATIAN DALAM ROH, tetapi tidak pada jiwa dan daging/tubuh. PERBUATAN BAIK, MEMELUK AGAMA tertentu, sama sekali TIDAK DAPAT MENGEMBALIKAN lagi hubungan manusia dengan Allah, apalagi memulihkan roh manusia seperti pada mulanya ia diciptakan. Hanya melalui KASIH KARUNIA ALLAH-lah, MANUSIA DAPAT DISELAMATKAN/dipulihkan, tanpa syarat, tanpa melihat layak/tidaknya, tanpa usaha kita, melainkan pemberian cuma-cuma (Efesus 2:8-9).


BENTUK DARI KASIH KARUNIA yang diberikan Allah adalah ALLAH MENENTUKAN YESUS sebagai JALAN PENDAMAIAN karena IMAN (Roma 3:25) dan Yesus adalah SATU-SATUnya jalan menuju kepada Allah Bapa (Yohanes 14:6).

Sehingga yang dapat menyelamatkan manusia, memulihkan hubungannya dengan Allah, serta menghapuskan dosa dan kutuknya, adalah dengan ber-IMAN/percaya KEPADA YESUS, yang tentunya IMAN tersebut harus DITINDAKLANJUTI dengan PERBUATAN, yaitu melakukan DOA untuk LAHIR BARU DAN BERTOBAT atas dosa-dosa lama.

DOA LAHIR BARU (berdoa dengan mulut) MELIPUTI pengucapan syukur untuk kasih karunia Allah, mengakui dosa, menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi dan meminta Roh Kudus untuk memeteraikan kita. Dengan kelahiran baru, tidak hanya KESELAMATAN dan PEMULIHAN hubungan dengan Allah yang akan kita dapatkan, tetapi Allah akan memulihkan kita dengan ROH YANG BARU, yaitu Roh Kudus yang tinggal di hati kita. Roh itu akan MEMBERIKAN HIDUP (Yoh 6:63), menjadi JAMINAN yang telah disediakan Allah bagi kita (2 Kor 1:22),bahkan Roh itu akan BERSAKSI bersama roh kita, bahwa KITA adalah ANAK-ANAK ALLAH (Roma 8:16).

Apakah anda telah menerima dan mengakui dengan mulut yang berdoa bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat pribadi anda? Jika belum atau anda belum yakin, berdoalah saat ini dengan point DOA LAHIR BARU di sini. Sebab dengan kelahiran baru, kita akan memiliki hidup kekal dan tidak turut dihukum, sebab kita telah pindah dari dalam maut ke dalam hidup (Yohanes 5:24).

Tuhan Yesus memberkati!

Pembaharuan Roh Part 1
Pembaharuan Roh Part 2
Pembaharuan Roh Part 3 (Summary)

Pembaharuan Roh Part 2

Apa yang harus kita lakukan, agar melalui Yesus, kita dapat diselamatkan dan hubungan kita dengan Allah dipulihkan? Ketika manusia berdosa, Roh yang diberikan kepada kita menjadi "mati", meskipun daging dan jiwa kita tidak. Oleh karena itu, kita harus melewati proses kelahiran baru, yaitu dilahirkan kembali di dalam Roh, agar kita bisa dipulihkan dan masuk ke dalam Kerajaan Allah (Yohanes 3 : 3-7).


Cara untuk menerima kelahiran baru adalah dengan mengimani atau percaya bahwa melalui Yesus, kita diselamatkan dan kita bertobat atas dosa-dosa kita (Kisah Para Rasul 20:21, Roma 3 : 22).

Kis 20:22 - aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.

Roma 3:22 - ..yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.

Apakah anda sudah lahir baru? Atau apakah anda tidak yakin bahwa kelahiran baru telah menjadi milik anda? Jika belum dan anda tergerak untuk menerima karunia yang luar biasa ini dari Tuhan,  maka ikuti doa ini dengan mulut yang bersuara,

"Tuhan Yesus, terima kasih Engkau telah memberikan banyak anugerah di dalam hidupku, terima kasih Engkau telah membuka pengenalan pribadiMu kepadaku, bahwa hanya melalui Engkaulah, hubunganku dengan Allah Bapa dapat dipulihkan. Saat ini aku mau mengakui seluruh dosa-dosaku Tuhan (sebutkan setiap dosa yang pernah anda lakukan), aku mau bertobat atas dosa-dosaku dan menerima Engkau Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadiku. Aku juga meminta agar Engkau mengaruniakan Roh Kudus, Roh yang baru untuk memeteraikan aku sebagai anak-anakMu. Sehingga dengan demikian, aku telah terpisah dari kegelapan menuju terang. Selanjutnya Roh Kudus, bantulah aku untuk menjalani hidupku yang baru, perlengkapi aku dengan hikmat dan karuniaMu. Terima kasih Bapa, Tuhan Yesus dan Roh Kudus, hanya dalam nama Tuhan Yesus, aku berdoa dan mengucap syukur, Amen.."

Selamat! Anda telah menerima kelahiran baru, ini bukanlah atas usaha anda, tetapi kasih karunia Tuhan yang luar biasa, yang mau agar setiap kita menjadi anak-anakNya dan diberkati serta diberikan otoritas sebagai anak-anak Allah.

Tuhan Yesus memberkati!

Pembaharuan Roh Part 1
Pembaharuan Roh Part 2
Pembaharuan Roh Part 3 (Summary)

15 Februari 2013

Pembaharuan Roh Part 1

Manusia pada mulanya memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Allah, di awal kitab Kejadian disebutkan bahwa manusia dapat berkomunikasi, melihat, serta mendengarkanNya. Namun oleh karena dosa asal yang dilakukan Adam dan Hawa ketika memakan buah pengetahuan baik dan jahat, hubungan manusia dengan Tuhan terputus. Manusia telah kehilangan kemuliaan Allah, kehilangan kuasa, otoritas yang pada mulanya dimiliki oleh manusia (Roma 3:23).


Tidak hanya itu, upah dari dosa adalah maut, kebinasaan, bahkan dijauhkan dari hadiratNya selama-lamanya. Perbuatan baik, memeluk suatu agama, sama sekali tidak dapat merestorasi hubungan menusia dengan Allah, tidak dapat menghapuskan dosa-dosa manusia. Hanya ada satu jalan dimana hubungan manusia dengan Allah dapat dipulihkan, diampuni dosanya, bahkan diberkati, yaitu melalui Yesus Kristus.

Di dalam Yohanes 14:6, Kisah Para Rasul 4:12, 1 Timotius 2:5, 1 Petrus 3:18, dengan jelas dituliskan, dan bahkan berkali-kali, satu-satunya jalan menuju pemulihan hubungan manusia dengan Allah, keselamatan dari dosa manusia, hanya melalui Yesus. Hanya melalui Dia-lah, kita dapat dipulihkan, kita dapat kembali dekat dengan Allah, bahkan berkomunikasi dengannya.

Dosa hanya membawa maut, putusnya komunikasi dengan Allah, bahkan mendatangkan kutuk dan penderitaan di dalam hidup, tetapi melalui Yesus, hubungan kita dengan Allah menjadi pulih, kita dibebaskan dari kutuk, bahkan diberkati berlimpah-limpah.

Tuhan Yesus memberkati!


Pembaharuan Roh Part 1
Pembaharuan Roh Part 2
Pembaharuan Roh Part 3 (Summary)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...