7 November 2013

Dalam Pemeliharaan Tuhan

Malam ini, ketika saya browsing-browsing blog lama saya, saya melihat ada 1 post (yang adalah kesaksian hidup saya sendiri) yang terekam dalam blog itu. Bahkan, saya sendiri lupa pernah mengalami hal tersebut dan menuliskannya. Well, when I'm reading on that, I'm still amazed by how GOD takes care of my life this far. Oleh karena itu, saya ingin berbagi berkat yang sama buat anda, semoga bisa menjadi inspirasi. :)


18 Mei 2011

Good is good.. All the time..

Hari Jumat malam lalu, seorang teman saya yang adalah ketua sebuah sel grup (persekutuan doa) sedang chatting dengan saya. Tiba-tiba dia bercerita bahwa salah seorang anggota sel nya mengalami masalah yang cukup berat. Dia tidak bisa membayar uang sekolahnya selama 5 bulan. Sementara mobil ayahnya yang bekerja sebagai sopir antar jemput, sedang rusak 1 minggu itu. Lebih parah lagi, hari Seninnya dia sudah UAS; yang mana kalau dia tidak bisa melunasi uang sekolahnya, dia tidak bisa mengikuti UAS.

Ketika mendengar berita itu, hati saya tergerak oleh belas kasih. Saya selalu prihatin dengan orang-orang yang kesulitan untuk melanjutkan sekolahnya, tapi terbentur biaya. Saya mengerti keadaan mereka karena saya juga pernah mengalami hal yang sama, tapi Tuhan menolong saya dengan cara-cara-Nya yang ajaib.

Terkadang saya berandai-andai, andai saja uang anak-anak orang kaya yang tidak niat untuk sekolah, bisa berpindah ke tangan anak-anak lain yang kurang beruntung secara finansial, tapi memiliki kemauan keras untuk belajar. Daripada uang itu dihambur-hamburkan untuk hal yang sia-sia, bukankah jauh lebih berguna jika digunakan untuk biaya sekolah anak-anak yang kurang mampu.

Tapi yang namanya berandai-andai tetap saja hanyalah andai-andai.. Hehehe.. Sama aja bo'ong kalau kita tidak bertindak dan cuma berbicara saja.

Akhirnya tanpa pikir panjang, saya langsung mengambil keputusan untuk mengosongkan account tabungan saya untuk membantu anak ini. Jumlahnya memang tidak banyak, hanya bisa meng-cover sebagian saja karena sebelumnya uang saya juga sudah saya gunakan untuk membantu anak lain dengan kasus yang sama.

Karena saya tahu bahwa dana yang dibutuhkan belum ter-cover semua, maka saya mengambil inisiatif untuk menggalang dana. Saya menghubungi beberapa teman saya dan puji Tuhan, ternyata mereka juga tergerak untuk membantu anak ini. :D

Disamping itu, saya juga berdoa pada Tuhan untuk mengirimkan bala bantuan bagi anak ini. Kabar terakhir yang saya dengar dari teman saya, si pemimpin sel anak ini, anggota-anggota sel grup nya ikut mengambil bagian dalam membantu anak ini, bahkan ada juga yang mencoba menawarkan pekerjaan agar anak ini dapat memiliki penghasilan sendiri nantinya.

Dari kasus ini, saya melihat bagaimana kasih Tuhan benar-benar nyata. Kejadian ini persis seperti yang diceritakan pada Kitab Kisah Para Rasul tentang bagaimana kehidupan gereja perdana. Mereka saling berbagi kasih, berbagi apa yang mereka punya, dan bersama-sama memuliakan Tuhan. :D

Nah, sampai hari ini, itulah kisah anak itu yang saya dengar. Saya belum sempat menanyakan lagi bagaimana kabar anak itu pada teman saya. Sekarang saya akan bercerita tentang kisah saya. :)

Seperti yang saya tulis di atas, saya mengosongkan isi tabungan saya di bank, yang artinya saldo saya sekarang dalam posisi 0. Uang saya yang tersisa di dompet cash hanya cukup untuk hidup 1 minggu, sementara proyek-proyek yang sedang saya kerjakan semua belum bisa ditarik pembayarannya. Alhasil, saya tidak tahu mau hidup pake uang siapa untuk minggu depan. Hahaha..

Tapi saya tidak terlalu memusingkan itu, karena sudah cukup terbiasa dengan kondisi seperti itu. Saya tahu dan saya percaya kalau Tuhan akan menolong saya.

Benar sekali, pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat. Kemarin saya baru saja menerima sebuah proyek yang kecil dan cukup mudah dikerjakan, yang artinya bisa segera saya selesaikan dan saya tarik pembayarannya. Dan hebatnya Tuhan, nilai proyeknya cukup untuk menghidup saya 2 minggu ke depan, tepat sebelum jadwal pembayaran saya yang lain bisa cair. Haleluyah, Praise the Lord!

Banyak sekali orang, yang kalau saya ceritakan kisah saya ini, selalu berkata, "Kalau kamu gitu terus kapan kayanya?" atau "Kenal aja ndak sama tuh orang, kenapa repot-repot bantu dia? Bukannya lebih baik kamu urus dirimu dulu?" Mendengar komentar-komentar seperti itu, biasanya saya hanya membalas, "Tuhan yang pelihara saya."

Hari demi hari, saya semakin bertumbuh dalam pengenalan akan diri-Nya, dimana pemeliharaan-Nya akan hidup saya menjadi semakin nyata. Yah, sama seperti manusia lain, saya masih punya rasa takut dan kuatir untuk masa depan, tapi ketika saya belajar untuk hidup dalam pemeliharaan Tuhan, saya dimampukan untuk tidak kuatir dan takut sehingga damai sejahtera itu dapat turun dalam hidup saya.

"Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya." (1 Timotius 6:17-19).

Tuhan memberkati!
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...