29 April 2013

Iman dan Kedaulatan Allah

Iman secara sederhana dipahami oleh sebagian besar orang adalah percaya, berharap, lalu menerima mujizat. Namun dalam kenyataannya tidaklah selalu demikian. Di Ibrani 11:39 dapat kita lihat, ternyata ada orang yang beriman sungguh-sungguh serta punya kesaksian hidup yang baik, tetapi tidak memperoleh apa yang mereka imani.


Iman tidak hanya berbicara tentang pengalaman mujizat dari Allah, namun juga kerelaan untuk menerima kedaulatan Allah bagi kita. Mungkin kita mengimani untuk memiliki pasangan hidup yang kita idamkan, ternyata Tuhan belum menghendaki, atau kita mengimani rencana bisnis besar, namun seolah digagalkan Tuhan. Ketika iman kita bertemu kehendak Allah yang berbeda, bisakah kita tetap berserah dan percaya kepadaNya?

Iman tidak berbicara hanya tentang hidup saat ini, tapi lebih jauh lagi, yaitu tentang hidup kekal. Iman harus memandang jauh ke depan, kepada hal-hal jauh di depan kenyataan hidup kita saat ini. Ketika kita fokus terhadap hal-hal kekekalan, bukan realita saat ini, kita akan dapat bersukacita ketika kita tidak mendapatkan apa yang kita imani di dunia ini. Kita dapat berkata, "Jadilah kehendakMu Tuhan, karena saya percaya kehendakMulah yang terbaik. Kita akan menjadi orang dewasa dalam Tuhan, ketika iman kita dapat menerima kedaulatan Allah.

Tuhan Yesus memberkati!
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...