30 April 2013

Komitmen dan Kesepakatan

Saat ini banyak orang yang hidupnya tidak mau terikat, suka hidup bebas, suka memuaskan diri, sehingga sangat sulit untuk berkomitmen. Komitmen merupakan suatu janji kepada diri sendiri/orang lain/Tuhan yang dicerminkan dalam tindakan kita.

Dengan komitmen, kita akan dapat bekerja dan tetap maju ketika banyak masalah dan tantangan terjadi, bahkan kita akan jadi lebih kreatif untuk mencari solusi terhadap berbagai masalah.

Dengan komitmen, ada suatu kesepakatan antara kita dengan orang lain, antara pikiran dan tindakan kita, sehingga akan menghasilkan perubahan, bahkan mendatangkan perkenanan dari Tuhan (Matius 18:19-20).

Sebagai contoh, sebuah team sepakbola, jika tidak menyatukan tujuan di antara 11 orang anggotanya, maka tidak akan menghasilkan gol. Kelompok paduan suara/orkestra, tidak akan menghasilkan penampilan yang sempurna jika tidak kompak dan berkomitmen satu dengan yang lain. Sama halnya di dalam gereja, penjangkauan dan pendewasaan jiwa-jiwa tidak akan terjadi, jika masing-masing jemaatnya tidak berkomitmen untuk visi tersebut.


Ada 4 komitmen mendasar yang perlu kita lakukan,

KOMITMEN KEPADA TUHAN DAN PELAYANAN

Yohanes 3:16 merupakan komitmen Tuhan untuk menyelamatkan kita karena kasihNya yang begitu besar terhadap kita. Oleh karena itu, setelah diselamatkan, kita juga harus berani berkomitmen penuh kepadaNya, menjalankan perintahNya serta melayaniNya. Paulus di dalam Filipi 3:8 menyatakan bahwa pengenalan akan Kristus sangatlah mulia, sehingga ia melepaskan semuanya dan menganggapnya sebagai sampah. Hal ini ditulisnya ketika ia sudah melayani dan bahkan menerima aniaya, namun oleh karena komitmennya, ia tetap melayani dengan setia dan bahkan melepaskan semua hal kecuali Kristus. Ketika gereja mengecewakan anda, ketika komunitas mengecewakan anda, ketika Tuhan belum memenuhi janjiNya dalam kehidupan anda, apakah anda masih berkomitmen terhadap Tuhan? Masihkah anda melayaniNya?.

KOMITMEN KEPADA KELUARGA
Di dalam kehidupan keluarga, kita harus bisa menerima kekurangan masing-masing, kekurangan pasangan kita, orang tua kita, anak-anak kita, sehingga kita bisa tetap menjalankan peranan kita di dalam keluarga dan tetap mensupport satu dengan yang lain meskipun kondisi keluarga sedang dilanda masalah. Dengan komitmen tiap anggota keluarga, setiap permasalahan di dalam keluarga, akan dapat diselesaikan lebih cepat dan tidak menimbulkan problem yang lebih besar.

KOMITMEN UNTUK MENGASIHI
Seperti halnya Tuhan menerima kita apa adanya, tanpa mengingat masa lalu dan dosa-dosa kita, kitapun harus belajar untuk mengasihi orang lain tanpa syarat. Pernah dikecewakan, pernah disakiti, berbeda ras, berbeda agama, berbeda status sosial, tidak membuat kita berhenti mengasihi orang lain. Kasih karunia Tuhan masih ada untuk hari ini dan hari esok, Dia akan memampukan kita untuk mengasihi orang lain meski kita tidak sanggup/tidak ingin, asalkan kita mau berkomitmen untuk mengasihi.

KOMITMEN KEPADA PEKERJAAN
Lakukanlah segala sesuatu seperti untuk Tuhan. Seberat apapun, sesedikit apapun upah yang kita terima untuk suatu pekerjaan, apabila kita telah menerimanya, selesaikanlah dengan baik. Setia kepada perkara kecil, akan membuahkan kepada kepercayaan kepada perkara besar.

Saat ini, apakah yang menjadi penghalang bagi anda untuk berkomitmen? Berdoa dan mintalah kepada Tuhan, agar Ia membantu kita untuk menjaga komitmen kita, sebab tanpa komitmen, tidak ada suatu pekerjaan apapun yang akan membuahkan hasil.

Tuhan Yesus memberkati!
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...