Saat ini banyak orang yang hidupnya tidak mau terikat, suka hidup bebas,
suka memuaskan diri, sehingga sangat sulit untuk berkomitmen. Komitmen
merupakan suatu janji kepada diri sendiri/orang lain/Tuhan yang
dicerminkan dalam tindakan kita.
Dengan komitmen, kita akan dapat
bekerja dan tetap maju ketika banyak masalah dan tantangan terjadi,
bahkan kita akan jadi lebih kreatif untuk mencari solusi terhadap
berbagai masalah.
Dengan komitmen, ada suatu kesepakatan antara
kita dengan orang lain, antara pikiran dan tindakan kita, sehingga akan
menghasilkan perubahan, bahkan mendatangkan perkenanan dari Tuhan
(Matius 18:19-20).
Sebagai contoh, sebuah team sepakbola, jika
tidak menyatukan tujuan di antara 11 orang anggotanya, maka tidak akan
menghasilkan gol. Kelompok paduan suara/orkestra, tidak akan
menghasilkan penampilan yang sempurna jika tidak kompak dan berkomitmen
satu dengan yang lain. Sama halnya di dalam gereja, penjangkauan dan
pendewasaan jiwa-jiwa tidak akan terjadi, jika masing-masing jemaatnya
tidak berkomitmen untuk visi tersebut.
Ada 4 komitmen mendasar yang perlu kita lakukan,
KOMITMEN KEPADA TUHAN DAN PELAYANAN
Yohanes
3:16 merupakan komitmen Tuhan untuk menyelamatkan kita karena kasihNya
yang begitu besar terhadap kita. Oleh karena itu, setelah diselamatkan,
kita juga harus berani berkomitmen penuh kepadaNya, menjalankan
perintahNya serta melayaniNya. Paulus di dalam Filipi 3:8 menyatakan
bahwa pengenalan akan Kristus sangatlah mulia, sehingga ia melepaskan
semuanya dan menganggapnya sebagai sampah. Hal ini ditulisnya ketika ia
sudah melayani dan bahkan menerima aniaya, namun oleh karena
komitmennya, ia tetap melayani dengan setia dan bahkan melepaskan semua
hal kecuali Kristus. Ketika gereja mengecewakan anda, ketika komunitas
mengecewakan anda, ketika Tuhan belum memenuhi janjiNya dalam kehidupan
anda, apakah anda masih berkomitmen terhadap Tuhan? Masihkah anda
melayaniNya?.
KOMITMEN KEPADA KELUARGA
Di dalam kehidupan
keluarga, kita harus bisa menerima kekurangan masing-masing, kekurangan
pasangan kita, orang tua kita, anak-anak kita, sehingga kita bisa tetap
menjalankan peranan kita di dalam keluarga dan tetap mensupport satu
dengan yang lain meskipun kondisi keluarga sedang dilanda masalah.
Dengan komitmen tiap anggota keluarga, setiap permasalahan di dalam
keluarga, akan dapat diselesaikan lebih cepat dan tidak menimbulkan
problem yang lebih besar.
KOMITMEN UNTUK MENGASIHI
Seperti
halnya Tuhan menerima kita apa adanya, tanpa mengingat masa lalu dan
dosa-dosa kita, kitapun harus belajar untuk mengasihi orang lain tanpa
syarat. Pernah dikecewakan, pernah disakiti, berbeda ras, berbeda agama,
berbeda status sosial, tidak membuat kita berhenti mengasihi orang
lain. Kasih karunia Tuhan masih ada untuk hari ini dan hari esok, Dia
akan memampukan kita untuk mengasihi orang lain meski kita tidak
sanggup/tidak ingin, asalkan kita mau berkomitmen untuk mengasihi.
KOMITMEN KEPADA PEKERJAAN
Lakukanlah
segala sesuatu seperti untuk Tuhan. Seberat apapun, sesedikit apapun
upah yang kita terima untuk suatu pekerjaan, apabila kita telah
menerimanya, selesaikanlah dengan baik. Setia kepada perkara kecil, akan
membuahkan kepada kepercayaan kepada perkara besar.
Saat ini,
apakah yang menjadi penghalang bagi anda untuk berkomitmen? Berdoa dan
mintalah kepada Tuhan, agar Ia membantu kita untuk menjaga komitmen
kita, sebab tanpa komitmen, tidak ada suatu pekerjaan apapun yang akan
membuahkan hasil.
Tuhan Yesus memberkati!