9 Desember 2012

Spiritual Maturity

Kedewasaan rohani seseorang tidak tergantung pada usia fisiknya. Kedewasaan ini juga tidak tergantung pada berapa lama orang tersebut menjadi Kristen. 

Ada beberapa indikator yang membedakan apakah seorang Kristiani masih dalam tahap anak-anak di dalam kerohaniannya atau sudah dewasa. Anak-anak tahu sifat Allah, tetapi orang dewasa mengalami sifat Allah melalui berbagai pengalaman hidup rohani. Anak-anak mencari berkat untuk dirinya, orang dewasa mencari berkat untuk menjadi berkat bagi orang lain. Anak-anak menerima makanan rohani (pengenalan Firman Tuhan) dari orang lain, orang dewasa mencari sendiri bahkan membagi makanan rohaninya dengan orang lain. Anak-anak berpusat pada kehendaknya sendiri/keinginan pribadi, orang dewasa berpusat pada kehendak Allah. Anak-anak (mungkin) tidak mengerti Firman/hanya sekadar tahu, orang dewasa bisa mengaplikasikan Firman dalam kehidupannya.

Anak-anak tidak mendengar/sedikit mendengar suara Tuhan tetapi belum meresponinya, orang dewasa mendengar, bahkan bertanya kehendakNya dan berusaha meresponinya. Di dalam masalah, anak-anak akan meminta masalahnya dihilangkan, orang dewasa akan meminta kekuatan untuk menerobos masalahnya. Di dalam masalah pula, anak-anak akan mencari orang lain untuk membantu/mengekspos masalahnya secara terbuka untuk menarik simpati orang lain, orang dewasa akan menggumulinya bersama Tuhan. Dalam "bernafas secara rohani" (doa), anak-anak masih dibantu orang lain, orang dewasa mampu berdoa sendiri bahkan mendoakan orang lain. Anak-anak tidak paham potensi dirinya, orang dewasa paham potensi rohaninya untuk melayani Tuhan.

Dengan menjadi dewasa, maka kita akan lebih dipercaya untuk melaksanakan tanggung jawab besar yang tentunya akan mendatangkan berkat lebih besar. Caranya ialah dengan melekat pada Kristus/FirmanNya yang memberikan pertumbuhan dan pendewasaan (Yohanes 15:5, "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa). Jadi dimanakah posisi kerohanian kita saat ini? Anak-anak ataukah dewasa? 

Tuhan Yesus memberkati!
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...