Habel - Iman adalah mempersembahkan korban yang lebih baik kepada Allah (Ibrani 11:4)
Seperti halnya Habel yang mempersembahkan korban terbaik untuk menyenangkan Tuhan, kitapun juga bisa menyenangkan Tuhan melalui persembahan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepadaNya. Itulah ibadah sejati kita kepada Allah, oleh sebab itu iman berarti menghidupi FirmanNya, menjaga kekudusan kita, sehingga kita memberikan persembahan yang terbaik untukNya.
Henokh - Iman adalah bergaul karib dengan Allah (Ibrani 11:5-6)
Henokh adalah contoh kehidupan yang sungguh-sungguh mencari Tuhan setiap hari. Tuhan rindu kita bergaul intim denganNya, jadi jika kita sungguh beriman kepadaNya, seharusnya kita mencari Dia dengan kesungguhan, tidak hanya pada saat menghadapi masalah, tetapi setiap saat.
Nuh - Iman adalah ketaatan mutlak kepada Allah (Ibrani 11:7)
Ketika Nuh diminta Allah untuk membuat bahtera, kondisi pada saat itu belum terlihat adanya tanda-tanda air bah, sehingga banyak orang mencemooh dirinya. Namun Nuh tetap taat kepada Allah karena ia beriman/percaya kepadaNya. Apapun perintah Tuhan, sesulit apapun, kerjakanlah dengan taat. Mungkin kita tidak paham dengan perintahNya, namun percayalah itu akan mendatangkan kebaikan bagi kita.
Musa - Iman adalah menolak kesenangan dari dosa (Ibrani 11:24-25)
Musa yang telah diangkat menjadi anak putri Firaun, menolak semua kekayaan, kemewahan, kesenangan dari dosa, dan lebih suka menderita sengsara sebagai umat Allah bersama bangsanya. Iman yang benar membuat kita setiap hari menolak godaan-godaan dosa dan kesenangan dunia ini. Iman sejati mendorong kita mengejar kekudusan dalam hidup.
Tuhan Yesus memberkati!