Desember lalu tiba-tiba pemilik flat mengabari bahwa unit yang saya tempati akan dijual, sehingga di bulan Januari saya harus pindah ke unit yang lain. Perubahan yang mendadak ini benar-benar membuat saya tidak nyaman, sebab saya adalah orang yang suka dengan kestabilan, suka dengan comfort zone, dan suka dengan hal-hal yang sudah ter-planning jauh sebelumnya. Untuk move dalam waktu sebulan bukan sesuatu hal yang mudah untuk saya, pertama harus mencari unit baru yang sama besar dengan unit sekarang ini, karena saya tinggal dengan beberapa orang, selain itu juga memindahkan berbagai macam perabotan dan barang-barang pribadi yang luar biasa banyaknya.
Tidak lama kemudian, saya mendapat info bahwa unit dengan spesifikasi yang saya cari sudah ada, oleh karena unit tersebut tidak banyak jumlahnya dan kondisinya masih tersewa orang lain, maka sebelum saya bisa cek kondisinya, unit tersebut harus sudah di-book dahulu dengan membayar sejumlah down payment. Prosedur tersebut saya lakukan dan ketika penyewa sebelumnya sudah berakhir masa sewanya, saya bisa melakukan cek unit. Ternyata kondisinya tidak seperti yang saya bayangkan... mulai dari kondisinya yang kotor, bau, unit pendingin yang rusak, kondisi dinding dan pintu yang rusak bahkan kusam, membuat saya menjadi ragu. Namun di saat itu saya merasa tidak punya pilihan, akhirnya saya ambil juga unit flat tersebut.
Setelah pembayaran sewa dilunasi, perbaikan yang cukup banyak mulai dilakukan. Dalam masa-masa perbaikan unit, seorang teman mengomentari unit tersebut. Ia mengatakan bahwa ada unit yang harganya jauh lebih murah daripada unit yang saya sewa dan posisinya tepat di atas unit sewa saya yang lama!...dan celakanya, beberapa waktu lalu di area lantai yang sama dengan unit baru yang saya sewa, pernah terjadi pembunuhan, bahkan ada desas-desus dari orang sekitar tentang adanya penampakan hantu di depan koridor ex unit terjadinya pembunuhan tersebut!
Sebagai manusia normal, saya kecewa, marah, dan merasa tertipu oleh perantara yang menyewakan unit tersebut kepada saya. Namun di saat saya merasa "down", Tuhan mengingatkan kepada saya bahwa kadang ketika Tuhan mau memberikan "kado" kepada kita, Ia memakai "bungkus kado" yang usang, "bungkus kado" yang jelek dan tidak menarik.
Tiba-tiba saya jadi teringat kisah yang pernah saya baca, yaitu seorang pengemis yang memiliki mangkuk yang sangat berharga karena antik, namun karena mangkuk tersebut kondisinya sudah tertutup debu, kotoran, maka pengemis tersebut memakainya sebagai mangkuk untuk meminta-minta. Namun ironisnya, hingga ia meninggal, ia tidak tahu bahwa mangkuk tersebut sebenarnya sangat berharga dan bahkan jika ia bisa menjualnya, maka ia tidak perlu hidup dengan meminta-minta lagi.
Disini saya diingatkan, bahwa "kado" atau berkat Tuhan, terkadang di"bungkus" dengan masalah atau hal-hal yang buruk. Namun jika kita bisa menerimanya, dan mulai mengupas masalah ("bungkus") tersebut satu demi satu, maka berkat (isi "kado") yang luar biasa akan kita terima. Sampai saat ini saya tidak tahu apa sebenarnya "kado" yang mau Tuhan berikan lewat kejadian unit flat ini, karena "bungkus"nya terlihat jelek.
Namun saya mau mencoba belajar untuk menerimanya, sebab saya tahu Tuhan Yesus baik dan Ia adalah Bapa saya, tentunya Ia tidak akan memberikan sesuatu yang buruk atau bahkan mencelakakan saya. Ia mau saya belajar untuk memilih segala sesuatu dengan pertimbangan yang matang, belajar untuk menerima dan merespons secara positif hal-hal buruk yang menimpa saya, dan tentunya di balik semua itu, saya percaya ada "kado" yang baik sedang mengintip di balik semua masalah yang ada.
Jika kita membaca kitab Kejadian 37-50, kita akan tahu, bahwa sebelum Yusuf menerima "kado" jabatan sebagai Perdana Menteri Mesir, Tuhan mem"bungkus"nya dengan berbagai macam masalah, mulai ia dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara, namun setiap jalur tersebut, setiap "bungkus" jelek tersebut, membawa ia semakin dengan dengan "kado" sesungguhnya yang Tuhan mau karuniakan kepadanya.
Di awal tahun yang baru ini, saya tidak tahu anda diijinkan untuk menghadapi masalah apa, but don't judge a book by it's cover, jangan menilai buku dari sampulnya, jangan menilai "kado" Tuhan dari "bungkus"nya. Percayalah kalau Tuhan sendiri mau merendahkan diriNya dengan menjadi manusia, bahkan dihukum untuk menanggung segala dosa kita, tentunya Ia akan mengaruniakan segala sesuatu yang baik kepada kita.
Ingatlah, Ia adalah Bapa kita, kalau bapa di dunia yang jahat tahu cara melindungi dan mengasihi anaknya, tentunya Bapa kita yang baik akan sanggup melakukan hal-hal yang jauh lebih baik daripada itu.
Tuhan Yesus memberkati!