Kedewasaan rohani seseorang tidak tergantung pada usia fisiknya. Kedewasaan ini juga tidak tergantung pada berapa lama orang tersebut menjadi Kristen.
Anak-anak tidak mendengar/sedikit mendengar suara Tuhan tetapi belum meresponinya, orang dewasa mendengar, bahkan bertanya kehendakNya dan berusaha meresponinya. Di dalam masalah, anak-anak akan meminta masalahnya dihilangkan, orang dewasa akan meminta kekuatan untuk menerobos masalahnya. Di dalam masalah pula, anak-anak akan mencari orang lain untuk membantu/mengekspos masalahnya secara terbuka untuk menarik simpati orang lain, orang dewasa akan menggumulinya bersama Tuhan. Dalam "bernafas secara rohani" (doa), anak-anak masih dibantu orang lain, orang dewasa mampu berdoa sendiri bahkan mendoakan orang lain. Anak-anak tidak paham potensi dirinya, orang dewasa paham potensi rohaninya untuk melayani Tuhan.
Dengan menjadi dewasa, maka kita akan lebih dipercaya untuk melaksanakan tanggung jawab besar yang tentunya akan mendatangkan berkat lebih besar. Caranya ialah dengan melekat pada Kristus/FirmanNya yang memberikan pertumbuhan dan pendewasaan (Yohanes 15:5, "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa). Jadi dimanakah posisi kerohanian kita saat ini? Anak-anak ataukah dewasa?
Tuhan Yesus memberkati!