Yosua 1 : 8
"Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung."
Seringkali sebagai manusia, ketika kita lapar secara jasmani, dengan mudahnya dan cepatnya, kita segera memenuhinya dengan makan makanan fisik, bahkan hingga kekenyangan. Tetapi ketika kita lapar secara rohani (lapar akan Firman Allah dan hadiratNya), seringkali kita tidak sadar, tidak segera memenuhi kelaparan kita dengan FirmanNya, malah ada beberapa yang tidak menyadarinya hingga mengalami kekeringan rohani.
Makan rohani (bersaat teduh, intim dengan Tuhan, berdoa, dan membaca serta merenungkan FirmanNya) setiap memulai hari, sama fungsinya dengan ketika kita melakukan aktivitas sarapan pagi. Dengan sarapan pagi, tubuh kita akan mendapatkan energi untuk melakukan aktivitas fisik dan berkonsentrasi sepanjang hari, demikian pula dengan memakan makanan rohani sebelum beraktivitas sepanjang hari, akan membuat Roh kita menjadi siap, hati kita menjadi siap, ketika kita menghadapi masalah, tantangan, dan perkara non fisik (emosional-spiritual) sepanjang hari tersebut.
Dengan mengurangi makanan jasmani dan kita mengalami kelaparan jasmani, Roh kita justru menjadi semakin kuat, tetapi ketika kita menghentikan makanan rohani, maka daging kitalah yang semakin kuat. Hidup haruslah seimbang, memiliki daging, tetapi harus dipimpin Roh. Saya yakin saat ini kita semua sudah menyantap makanan jasmani, tapi sudahkah makanan rohani kita santap pula hari ini? Ingatlah, ketika kita mengalami lapar rohani (jauh dari Tuhan), maka tindakan kita akan teledor, dan bahkan mengalami kegagalan dan ketidakberuntungan, maukah kita mengalaminya? Jawabannya ada di keputusan kita masing-masing saat ini.
Tuhan Yesus memberkati!