Semua ayat di dalam Alkitab adalah sempurna, dalam artian tidak bisa salah, dan Alkitab sendiri merupakan otoritas terakhir dalam hidup kita, sehingga apa yang kita lakukan, harus selalu berdasarkan Firman Tuhan di dalam Alkitab. Oleh karena itu kita tidak boleh menambahi/mengurangi isi Firman Tuhan (Ulangan 4:2) dan ada kutuk yang menyertai apabila kita salah memberitakan Injil (Galatia 1:8-9).
Ada beberapa cara untuk membuktikan bahwa Alkitab bukan sekedar sebuah buku biasa,
- Kesaksian Yesus yang hidup oleh ayat-ayat Firman yang mendukung kebenaranNya dan otoritasNya
- Kesaksian para rasul, dimana mereka rela mati daripada menyangkal kebenaranNya
- Kesatuan dari pesan, Alkitab ditulis 40 pengarang yang menulis 66 buku dalam rentang waktu 1600 tahun, namun temanya sama
- Peredaran Alkitab mencapai seluruh negara-negara utama dengan berbagai terjemahan, tidak ada buku lain dengan peredaran seluas itu.
- Tidak memiliki batas waktu, dari dulu hingga sekarang, Alkitab tetap memegang kebenaran bagi setiap generasi
- Pemeliharaan, banyak upaya memusnahkan Alkitab, namun tidak ada yang berhasil
- Kehidupan diubahkan, ayat-ayat Firman di dalam Alkitab, mampu mengubahkan seseorang dengan cara yang luar biasa
- Adanya penggenapan nubuatan dari perjanjian lama kepada perjanjian baru, seperti Kristus dilahirkan di Bethlehem (Mikha 5:1 dan Matius 2:1-8)
Oleh karena itu, setiap orang yang telah percaya kepada Yesus Kristus, memiliki tanggung jawab untuk mengetahui isi Alkitab, merenungkan Firman di dalamnya, dan mentaati serta menerapkannya dalam hidup kita. Sebab yang disebut murid Yesus, adalah mereka yang tetap hidup di dalam FirmanNya (Yohanes 8:31-32). Dengan tuntunan Firman Tuhan dalam Alkitab, maka kehidupan kita akan diubahkan, kita akan dimampukan untuk melewati berbagai rintangan, kita akan diajar untuk mengenal Pribadi dan karyaNya, dan kita akan mengetahui, bahkan mengalami janji-janjiNya yang luar biasa bagi hidup kita.
Tuhan Yesus memberkati!