Seringkali ketika kita berdoa, meminta Tuhan untuk mengubahkan orang lain, baik itu orang yang kita kasihi atau kita benci sekalipun, kita lupa bahwa ada harga yang harus dibayar oleh kita sendiri, yaitu berkorban.
Seperti halnya Tuhan Yesus, Ia yang hendak memberikan kekekalan atas manusia, tetapi ketika perjanjianNya dilanggar oleh manusia, Ia berinisiatif untuk memperbaruinya bahkan berkorban hingga mati di kayu salib untuk melayakkan manusia agar tetap dapat menerima kekekalan. Seperti yang tertulis dalam Ibrani 9 : 15,
"Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama."
Ketika kita mau orang lain diselamatkan, kita harus berkorban waktu dan bahkan perasaan (jika mengalami penolakan) untuk memperkenalkannya tentang Yesus. Ketika kita mau orang lain untuk berhenti menyakiti kita, kita harus berkorban untuk bersabar dan tetap mengasihinya. Lihatlah selalu pada Tuhan Yesus, contohlah kehidupanNya, ketika Ia menginginkan manusia untuk menerima keselamatan, bahkan diberkati, Ia terlebih dahulu mengorbankan diriNya. Maukah kita menjadi seperti itu, yang rela berkorban agar orang-orang di sekitar kita menjadi lebih baik?
Tuhan Yesus memberkati!