Matius 10 : 37-38
Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.
Prioritas hidup yang benar di mata Tuhan adalah prioritas yang berpusat kepada Tuhan (God-centered). Namun kenyataannya dalam kondisi saat ini, prioritas hidup manusia lebih cenderung berpusat kepada diri sendiri (self-centered).
Tuhan seringkali memberikan berkat kepada kita, agar kita berfokus pada visiNya, tetapi yang terkadang terjadi, kita memakai berkat tersebut untuk memenuhi keinginan-keinginan daging kita secara berlebihan.
Contoh lain, Tuhan juga memberikan pasangan hidup agar kita lebih bergairah dan saling mendukung satu sama lain dalam melayaniNya, tetapi terkadang kita menjadi lebih fokus kepada pasangan kita, sehingga pelayanan kita akhirnya semakin padam.
Terkadang Tuhan juga mengijinkan masalah terjadi, kematian, sakit penyakit, kehancuran rumah tangga, perceraian, sakit hati, dan sebagainya dengan tujuan mendewasakan kita agar kita semakin fokus padaNya, tetapi yang terjadi seringkali kita menjadi mengasihani diri sendiri (self centered).
Ketika Tuhan menitipkan segala sesuatu kepada kita, semuanya memiliki visi dan misi. Pilihlah untuk fokus kepadaNya, lakukan apa yang Tuhan kehendaki, sebab Dia-lah sumber segalanya. Ketika kita fokus kepadaNya, berkatlah yang mengejar kita, kemenangan dan terobosan dalam masalah-lah yang akan kita alami.
1 Korintus 15 : 58 menyatakan bahwa, "karena itu saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan!, sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia."
Tuhan Yesus memberkati!