Kita semua sebenarnya tidak se-level dengan Tuhan kita, tetapi Dia mau mengikat perjanjian, bahkan memegang teguh perjanjianNya dengan kita. Di dalam Mazmur 89:35 dikatakan bahwa, "Aku tidak akan melanggar perjanjianKu, dan apa yang keluar dari bibirKu tidak akan Kuubah." Perjanjian/covenant berasal dari bahasa Ibrani, "Berith", atau "Diatheke" dalam bahasa Yunani. (baca di sini untuk lebih jelas)
"Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia dan perjanjianNya diberitahukanNya kepada mereka." (Mazmur 25:14). Kita harus bergaul akrab dengan Tuhan, melalui doa, saat teduh, setiap waktu kita, agar perjanjianNya diberitahukan kepada kita.
Setiap perjanjian yang dibuat selalu disahkan dengan materai, demikian pula perjanjian kita dengan Allah, dimateraikan dengan darah Yesus. Matius 26:26-28 "...minumlah kamu semua dari cawan ini, sebab inilah darahKu, darah perjanjian..." Darah Yesus yang ditumpahkan, merupakan materai bagi perjanjian baru, 1 Korintus 11 :23-25, "...cawan ini adalah perjanjian baru yang dimateraikan oleh darahKu." Perjanjian baru ini tidak berubah dan tidak mungkin dilanggar oleh Tuhan sendiri.
Ulangan 8:18, "Sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang di-ikrar-kanNya." Kita semua yang percaya kepada Yesus, berhak atas perjanjian berkat yang dijanjikan Tuhan kepada Abraham. Namun seringkali, kita mengalami hambatan dalam menerima berkat tersebut, karena,
- Tidak percaya, yang menyebabkan di ada di luar perjanjian
- Sikap miskin turun-temurun (Amsal 10:15 "...tapi yang menjadi kebinasaan bagi orang melarat ialah kemiskinan." Sikap miskin ini adalah tidak punya harapan, menganggap tidak ada peluang, tidak memiliki visi, dan sebagainya.)
- Ketidaktahuan/kebodohan
- Malas
- Pelit
Tuhan Yesus memberkati!