24 Agustus 2012

Berbicara dalam Berbagai Bahasa

Suatu hari saya mengikuti sebuah seminar di kampus dimana permbicaranya adalah salah satu pemilik dari software house yang cukup terkenal di Indonesia. Satu hal yang menarik perhatian saya adalah ketika dia menjelaskan tentang yang namanya “Bahasa Lemper dan Bahasa Cacing.”

Intinya adalah seperti ini; Saat kita akan memancing ikan, tentunya kita tidak akan memilih lemper sebagai umpan, akan tetapi cacing karena kita tahu bahwa lemper tidak akan menarik ikan. Sebaliknya, ketika kita akan menarik seseorang, kita tidak akan memilih cacing sebagai umpan karena cacing tidak disukai oleh orang. Kesimpulannya, ketika kita ingin menyampaikan sesuatu pada seseorang, akan jauh lebih efektif ketika kita menyampaikannya dengan ‘bahasa’ mereka, walaupun dengan isi yang sama.

Kis 2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

Menurut ayat di atas, Roh Kudus turun di atas rasul-rasul dan memberikan mereka karunia untuk berbicara dalam banyak bahasa. Kalau anda membaca lebih lanjut mengenai kisah tersebut di Kis 2:5-11, anda akan mengetahui bahwa rasul-rasul itu bercerita mengenai perbuatan-perbuatan Allah yang ajaib pada banyak orang dalam banyak bahasa (Partia, Media, Elam, Mesopotamia, dst). Pada kesempatan kali ini, saya tidak membahas mengenai bahasa-bahasa tersebut, ataupun karunia bahasa lidah (Roh), tapi saya akan membahas ‘bahasa’ yang lain; yaitu ‘bahasa’ yang dimiliki oleh setiap pribadi dimana setiap orang tidak sama.

Bahasa Lemper



Setiap kita memiliki karakteristik yang berbeda-beda, entah itu hobi, makanan kesukaan, kebiasaan, karakter, dll. Karakteristik seperti itulah yang kita sebut sebagai ’lemper’ kita masing-masing.

Kenapa kita harus mempelajari bahasa lemper ini? Menurut pendapat saya, dengan kita mengetahui bahasa lemper seseorang, kita akan lebih mudah untuk dapat mengabarkan tentang Injil Kerajaan Allah kepada mereka sehingga mereka lebih paham dan tidak salah mengerti kita. Seringkali, ketika kita melakukan personal evangelism, kita memakai istilah-istilah ’tingkat tinggi’ yang familiar dengan orang-orang Kristen, tapi tidak bagi mereka. Hal-hal inilah yang membuat mereka jadi kurang mengerti apa yang ingin kita sampaikan.

Pesan dalam penginjilan sebenarnya hanya 3 kata, ”JESUS loves you.” Tergantung kita mau membungkus pesan itu dengan ‘lemper’ kita atau ‘lemper’ orang yang kita ajak bicara. Kalau kita memaksakan dengan ‘lemper’ kita, kemungkinan orang tersebut tidak akan suka karena setiap kita memiliki selera ‘lemper’ yang berbeda-beda, belum tentu selera ‘lemper’ orang itu sama dengan kita.

Misalkan kita ingin menjelaskan tentang ‘hidup mengikut Kristus = memikul salib’ pada seorang gamer. Kita semua tahu arti dari memikul salib = hidup menderita bagi Kristus. Akan tetapi ketika anda mengatakan hal itu pada seseorang yang belum mengenal Kristus, kemungkinan besar anda akan ditolak mentah-mentah dengan alasan, “Kalau hidup menderita, untuk apa aku ikut Kristus?” Bisa jadi, setelah itu anda akan berlanjut dengan perdebatan dan keluar dari tujuan semula.

Tetapi anda bisa berkata seperti ini pada orang tersebut, “Hidup seorang pengikut Kristus itu seperti kalau kita sedang bermain game RPG. Kita mengumpulkan banyak experience dan sampai pada jumlah tertentu, kita bisa naik level. Setiap naik level memang tantangannya lebih berat, tapi rewardnya juga semakin besar.” Di sini, kita mengatakan hal yang intinya sama (dan tidak dimanipulasi) dengan sudut pandang berbeda, yaitu ‘lemper’ seorang gamer. Dengan begitu kemungkinan besar dia akan lebih bisa menerima karena bahasa itu familiar dengannya.

Akan tetapi, kita tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan untuk bisa berbicara dengan bahasa ‘lemper’ orang lain ketika kita menginjil. Bahasa ‘lemper’ ini hanyalah salah satu metode yang bisa kita gunakan dalam personal evangelism. Berdasarkan Kis 2 kita bisa melihat adanya tahapan-tahapan yang harus dialui.
  • dipenuhi Roh Kudus (Kis 2:4)
  • berbicara dengan bahasa ‘lemper’ tentang perbuatan Allah yang ajaib (Kis 2:5-11)
  • hasil dari penginjilan: pertobatan (Kis 2:37-40)
Tahapan pertama adalah dipenuhi oleh Roh Kudus. Setiap kita adalah avatarnya TUHAN, duta Kerajaan Surga. Oleh karena itu, kita wajib mengkonfirmasi dulu apa yang harus kita lakukan kepada TUHAN. Sebagai avatarnya TUHAN, otomatis kita harus berlatih untuk bisa sehati dan sepikir dengan TUHAN.

Selalu sediakan waktu untuk berdoa sebelum mengadakan personal evangelism. Minta petunjuk pada Dia apa yang harus dikatakan dan apa yang harus diperbuat.

Tahapan kedua adalah berbicara dengan bahasa ‘lemper’ mereka. Dalam tahapan ini, yang terpenting dan yang pertama harus dilakukan adalah menjalin relasi. Ketika kita berhasil masuk dalam kehidupan seseorang, kita dapat mengenal dia lebih dalam; kebiasaannya, hobinya, kesukaannya, karakternya, masalah yang dihadapinya, dst.

Jadilah seorang teman yang baik bagi mereka dan di saat ada kesempatan, anda dapat membagikan pengalaman hidup anda bersama TUHAN dalam bahasa ’lemper’ mereka. Pengalaman akan lebih kuat berbicara ketika yang menyampaikan adalah sumber dari yang mengalami pengalaman itu sendiri.

Berikan solusi dalam TUHAN saat dia menghadapi masalah dan membutuhkan bantuan. Kalau dia tidak keberatan, anda dapat pula berdoa untuk dia dan masalahnya. Kebanyakan orang baru akan mengenal TUHAN ketika mereka menghadapi suatu masalah dan tidak tahu bagaimana cara menghadapinya.

Jika anda melakukan semua hal dari tahapan kedua ini, anda telah berhasil menyampaikan pesan, “JESUS loves you” pada orang tersebut; bahwa TUHAN ada dan perduli terhadap keadaan mereka dan tidak akan pernah meninggalkan mereka.

Tahapan ketiga adalah hasil dari penginjilan yang anda lakukan. Saat sudah tiba waktunya, anda bisa menawarkan pada orang tersebut mengenai keselamatan. Anda bisa membantunya doa lahir baru dan mengajari bagaimana cara hidup dalam TUHAN; melakukan kehendak-Nya dan mendapatkan janji-janji-Nya.

Akhir kata, mungkin hal ini terlihat susah dilakukan, tapi dengan TUHAN YESUS ada bersama kita, tidak ada hal yang mustahil. Tetap berdoa, berlatih, dan berjalan dalam iman, maka anda akan melihat mujizat.

Fil 4:13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

Tuhan Yesus memberkati!
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...