29 Agustus 2012

Forget After Forgive

Ibrani 8 : 12
"Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka."


Mengampuni merupakan suatu keputusan, bukan berdasarkan perasaan, dan harus dilakukan berulang-ulang sebagai suatu proses. Sering ketika kita disakiti, terutama oleh orang-orang terdekat kita, maka kita akan menjadi sangat sulit mengampuni. Seandainya keputusan untuk mengampuni telah kita ambil, ketika teringat kembali, seringkali hati kita akan menjadi sakit lagi dan bahkan lebih sulit lagi untuk mengampuni.

Pengampunan yang benar haruslah disertai dengan tindakan melupakan. Seperti yang diajarkan oleh Tuhan di dalam kutipan ayat di atas, bahwa ketika Tuhan menaruh belas kasihan (pengampunan) kepada kesalahan seseorang, Ia tidak mengingat dosa-dosanya lagi. Rekan-rekan yang terkasih dalam Kristus, perbuatlah demikian!, sebab ketika kita mengampuni tetapi tdk melupakannya, iblis bisa memakainya sebagai senjata untuk menjatuhkan kita, yaitu dengan mengingatkan kita lagi mengenai sakit hati kita, sehingga "borok" yang seharusnya sudah mengering/sudah sembuh, dilukai kembali/dibuka kembali, sehingga kondisi kita akan menjadi lebih buruk dari sebelumnya.

Janganlah menjadi "truk sampah" yang membawa banyak sakit hati, dendam, amarah, luka hati, trauma, dan kekesalan, tetapi lupakanlah masalah yang telah kita ampuni, sehingga kita benar-benar merdeka dari semuanya itu. 

Tuhan Yesus memberkati!
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...